Senin, 10 September 2012

Antara Aku Dan Mas Bayu


Aku tersenyum mendengar laporan Mas Bayu yang mengatakan, kalau kemarin Ryan dan Anti jadian di tempat ini.
“Kok, Mas Bayu bisa tahu sih?” tanyaku.
“Yeah…abisnya, mereka bicara berdua di depan kelas pas aku lagi bersihin kelas,” jawab Mas Bayu.
“Emang, kejadiannya kapan?” tanyaku lagi.
“Yeah…waktu kalian semua udah pulang, setelah kelas berakhir.” jawab Mas Bayu.
“Hh…akhirnya mereka jadian juga,” desahku. “Jangan sampai nyebar lho Mas!”
“Kenapa?” tanya Mas Bayu nggak ngerti.
“Soalnya kalau sampai Sensei Yuki tahu, bisa gawat!” jawabku.
“Ha? Emangnya kenapa?” tanya Mas Bayu lagi.
“Mas Bayu masa nggak tahu sih? Sensei Yuki kan suka Anti,” jelasku. “Dan Mas Bayu ngerti kan, watak Sensei Yuki kalau marah!”
“Ya…aku bisa jaga rahasia kok!” sahut Mas Bayu.
            Pembicaraan kami terhenti ketika semua anak udah datang. Termasuk Sensei Yuki, pengajar kursus Bahasa Jepang-ku yang keren itu.
“Wah…kalian janjian ya, berangkat bareng? Curang, aku nggak diajak!” seruku langsung pada anak-anak.
“Justru yang mencurigakan itu kamu, ngapain berduaan sama Mas Bayu?” balas Arda.
“Itukan urusan kami berdua,” sahutku. “Ya kan, Mas!” lanjutku minta dukungan Mas Bayu.
Mas Bayu cuma membalas dengan smile khasnya.
“Ya udah, ayo masuk! Jangan buang waktu!” ajak Sensei Yuki.
            Kami semua mengikuti Sensei Yuki masuk kelas, dan memulai pelajaran Bahasa Jepang kami.

            Jam setengah enam sore pelajaran kami usai. Kami semua keluar kelas dengan tidak tertib. Meskipun siswanya cuma enam biji, tapi kami mampu membuat berisik seluruh gedung. Yeah…gini deh anak-anak kelas Bahasa Jepang.
“Sore Mas Bayu, kita pulang dulu ya…!” pamit Ryan dan Anti bersamaan, pada si pemilik LBB yang manis itu.
            Setelah Ryan dan Anti, giliran Arda dan Tya yang pamit sebelum akhirnya mereka kabur juga. Tinggal aku dan Tama yang masih stay di tempat. Aku duduk di kursi di depan Mas Bayu dan ngobrol dikit.
“Kamu nggak pulang?” tanya Mas Bayu.
“Bentaran dikit,” jawabku. “Mas Bayu keberatan aku disini?” tanyaku.
“Nggak, aku malah seneng ada temen ngobrol,” jawabnya.
“Aya, mau bareng Sensei?” tawar Sensei Yuki tiba-tiba muncul.
“Nggak usah Sensei, makasih!” balasku.
Sensei Yuki pun berlalu. Sedang Tama sudah masuk kelas Bahasa Inggris.
“Kalian kan baru satu bulan kursus di sini, kok udah pada berpasangan sih?” tanya Mas Bayu.
“Kan, cuma Anti sama Ryan, Mas!” balasku.
“Tya ama Arda?” tanya Mas Bayu lagi.
“Mereka kan udah lama,” jawabku.
“Trus, kamu?” tanya Mas Bayu.
Aku tak menjawab, cuma smile kecil. Sekilas kulihat jam di dinding, udah jam enam kurang seperempat.
“Ayo aku antar pulang!” ajak Mas Bayu. 
Aku mengangguk, dan kami meluncur ke rumahku.

            Aku berjalan bersama Anti memasuki perumahan menuju LBB tempat kursus kami.
“Aya, kamu ada hubungan apa sih ama Mas Bayu?” tanya Anti.
“Ha..? Hubungan? Biasa!” jawabku.
“Maksudnya biasa?” tanya Anti lagi.
“Yeah…seperti hubungan kalian semua sama Mas Bayu,” jawabku.
“Tapi aku lihat kamu akrab banget sama Mas Bayu,” ucapnya. “Malahan, semakin lama semakin akrab.” lanjutnya.
Aku tersenyum geli. “Udahlah…ngapain sih kamu urusin aku? Kamu kan udah punya Ryan, emangnya mau mas Bayu juga?” balasku.
“Ya nggak lah…aku kan bukan cewek kayak gitu,” balas Anti.
“Ya udah, pikirin aja Ryan. Nggak usah mikir yang lain!” ucapku. Anti tak membicarakan masalah kedekatanku dengan Mas Bayu lagi.

            Setelah Anti, sekarang giliran Arda dan Tya yang menanyakan hubunganku dengan Mas Bayu. Bahkan si kecil Tama pun ikut-ikutan. Please deh, dia masih kelas 5 SD gitu! Tahu apa dia soal hubungan cewek cowok?!
“Emang apa pentingnya sih Guys?” tanyaku heran.
“Cuma pingin tahu aja..! Diantara kita nggak boleh ada rahasia, apalagi ini menyangkut penghuni LBB Cerdas,” jelas Tya.
“Iya! Soalnya menurut pengamatan selama ini, kalian berdua kelihatan begitu intim,” tambah Arda mendukung argument pacarnya.
“Dan nggak mungkin kalian nggak ada hubungan apa-apa,” si kecil Tama ikut nimbrung.
“Emangnya, aku sama Mas Bayu seintim apa sih?” tanyaku.
“Yeah….nggak bisa dijelaskan dengan kata-kata,” jawab Arda.
“Perasaan, aku sama Mas Bayu nggak pernah ngapa-ngapain deh! Cuma ngobrol aja,” balasku.
“Tapi tetep aja lain, diantara kalian tuh sepertinya ada yang spesial,” ucap Tya ngeyel.
 Aku cuma tersenyum. “Guys, kalian nggak usah mikir! Aku sama Mas Bayu nggak ada hubungan apa-apa, terserah kalian mau percaya apa nggak,” ucapku akhirnya. “Soal kedekatan kami, memang ada sesuatu, tapi bukan seperti yang kalian pikirkan. Ntar deh, kami kasih tahu,” tambahku.
“Jadi, kalian nggak pacaran?” tanya Arda lagi.
Aku menggeleng. Mereka bertiga saling berpandangan dan mengangkat bahu pasrah.

            Arda, Ryan, Tya, Anti dan Tama memandangku dan Mas Bayu dengan penuh selidik. Gaya mereka udah kayak detektif aja. Emangnya kita penjahat apa?!
“Kalian kok segitu ngebetnya sih pingin tahu hubungan kami?” tanyaku.
“Soalnya kita lihat kalian tuh kayak main kucing-kucingan gitu, kalian seolah menyembunyikan sesuatu dari kita, nggak terbuka kayak kita-kita,” ucap Ryan.
Duh, gayanya udah kayak wartawan infotainment aja!
“Kita nggak nyembunyiin apa-apa, karena kita emang cuma temenan,” Mas Bayu angkat bicara.
Anak-anak tetap memandang tak percaya.
“Oke….untuk lebih jelasnya, Mas Bayu ini, sepupunya cowokku.” Sambungku akhirnya.
“Dan saat ini, Revon, pacanya Aya, lagi di luar kota. Dan Revon minta aku buat jaga Aya gitu,” jelas Mas Bayu.
“Jadi…” Arda tak meneruskan kata-katanya.
“Jadi, kedekatan kita selama ini ya karena itu! Nggak seperti hubungan yang kalian duga,” ucapku.
“Tapi kamu tetep salah, karena telah menyembunyikan sesuatu!” tuding Anti.
“Apa?” tanyaku nggak ngerti.
“Kamu menyembunyikan informasi kalo kamu udah punya pacar yang bernama Revon!” sambung Tya.
            Anak-anak mulai rame lagi. Aku cuma diam nggak bales omongan mereka yang protes berat karena aku nggak pernah cerita tentang keberadaan Revon.
Please deh, aku kan bukan selebritis gitu! Masa sih, harus mengadakan konferensi pers? Tapi….udahlah…! Nggak penting!
Yang penting sekarang, kesalahpahaman anak-anak tentang hubunganku dengan Mas Bayu sudah berakhir. Dan kredibilitas Mas Bayu sebagai pemilik LBB nggak terganggu karena dituduh macarin siswanya.
Padahal, sebenarnya nggak masalah juga kan kalo seandainya aku pacaran ama Mas Bayu! Dia masih single juga! Hihi.

                                                            ~~~


By: Cepi R Dini {Kucing Pipush}
   

2 komentar:

Putri Serindang Bulan mengatakan...

Hmhmmhm...
Mantap2, aku suka, hehhe :)]

Kucing Pipush mengatakan...

wah... ada mbak Putri Serindang Bulan....
makasih atas kunjungan dan komentarnya :)

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates