Rabu, 01 Agustus 2012

Jatuh Nih Ye

Suatu malam Jum’at Kliwon. Suasana malam itu sangat dingin. Jadwalnya para hantu untuk menakut-nakuti manusia. Miss Kunti pun tak mau ketinggalan. Sejak pukul 9 malam, dia sudah stand by di atas pohon kesemek yang rindang di perempatan dekat kuburan. Menunggu korban yang akan lewat di jalan yang terkenal angker itu.

Dari kejauhan, tampak dua orang cowok berjalan ke arah perempatan jalan itu. Mereka adalah Gito dan Rodi.
“Hmm… sasaran empuk nih,” pikir Miss Kunti. “Akan kubuat mereka ketakutan sampai terkencing-kencing,”
Miss Kunti pun menunggu di atas pohon dengan posisi siap menakut-nakuti dua orang itu.
“To, kabarnya di perempatan jalan dekat kuburan itu angker lho, “ ucap Rodi pada kawannya ketika mereka hampir sampai di dekat perempatan.
“Masa sih? Emang ada apa?” tanya Gito.
“Kabarnya, suka ada kuntilanak dari pohon kesemek itu,” jawab Rodi sereya menunjuk pohon kesemek yang rindang itu. “Gossipnya lagi, tuh kuntilanak seneng banget nakut-nakutin orang lewat,” tambah Rodi.
 “Kata siapa?” tanya Gito lagi.
“Kata yang pernah ngelihat,’ jawab Rodi.
“Ah… itu kan, katanya. Belum tentu ada beneran. Bisa aja kan, itu cuma gossip aja,” sahut Gito yang memang nggak percaya sama hal-hal yang berbau gaib.
“Tapi To, kalau ada beneran, gimana?” tanya Rodi ketakutan.
Gito mengibaskan tangannya. “Alah… nggak mungkin..!” ucapnya.
Kedua cowok itu pun meneruskan perjalanan mereka. Sesampainya di dekat pohon kesemek, mereka terkejut mendengar suara tawa yang begitu nyaring dari arah pohon kesemek.
“Tuh kan, To…. Ada beneran..” ujar Rodi gemeteran.
“Ah… mungkin cuma suara dari tv penduduk,” balas Gito mencoba menenangkan dirinya sendiri. Padahal hatinya ciut juga  mendengar suara itu.
“Disini mana ada penduduk.....!! Ada juga 200 meter dari sini, ma..mana mungkin suara tv-nya kedengeran sampai sini!” balas Rodi semakin merapatkan tubuhnya pada Gito.
Suara tawa Miss Kunti terdengar semakin keras dan membahana. Gito dan Rodi semakin mengkeret.
“Tapi, aku nggak lihat ada siapa-siapa tuh! Jangan-jangan ada yang ngerjain kita nih?!” ucap Gito mencoba menenangkan dirinya sendiri. Matanya melihat ke arah pohon kesemek. Apakah benar-benar ada kuntilanak di sana?
Miss Kunti yang merasa tertantang dengan ucapan Gito, langsung menampakkan dirinya dengan duduk di salah satu cabang pohon yang bisa dilihat oleh kedua orang itu.
Demi melihat kemunculan Miss Kunti, kedua cowok itu spontan teriak bersamaan. Lutut mereka gemetar. Mau lari, kaki rasanya kaku tak bisa bergerak. Mereka hanya bisa berdiri berpelukan dengan gemetar, sementara Miss Kunti terus tertawa di atas dahan pohon kesemek.
Melihat korbannya semakin ketakutan, Miss Kunti semakin keras tertawa. Baginya, kelakuan kedua cowok itu merupakan pemandangan yang lucu. Kedua cowok itu semakin gemetar dibuatnya.
Miss Kunti tertawa semakin keras. Saking kerasnya tertawa, badannya sampai menjorok ke belakang. Tiba-tiba, Miss Kunti kehilangan keseimbangan. Tubuh Miss Kunti jatuh ke belakang, dan mendarat di bawah pohon kesemek.
Gito dan Rodi yang melihat kejadian itu, langsung tertawa terbahak-bahak. Ketakutan mereka hilang seketika.
“Jatuh, Mbak?! Makanya kalau ketawa jangan keras-keras…!!” seru Gito seraya berjalan pergi bersama Rodi, melewati Miss Kunti yang masih tergeletak di bawah pohon. Keduanya masih tertawa-tawa.
Miss Kunti bangun dan mengusap kepalanya yang benjol. “Uh… sialan!!” sungutnya. “Gagal deh nakut-nakutin,,!”
                                                            ~~~
Cepi R. Dini [KucingPipush]

2 komentar:

Anonim mengatakan...

lucu beud mbak... kunti kok bisa benjut... wkwkwk

Kucing Pipush mengatakan...

he... masa cuma manusia yg bisa :D

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates