Rabu, 22 Januari 2020

April Fool Sneak Peak 1


Prolog



Abrar menggesek-gesekkan sepatu ke tanah. Sudah lima belas menit lebih ia duduk di bawah pohon flamboyan raksasa di taman belakang sekolah. Matahari sudah semakin condong ke arah barat dan sekolah juga mulai sepi. Namun, orang yang ditunggunya belum juga menampakkan diri.
Tiga menit kemudian, seorang cewek mungil berwajah kecil berhias kacamata muncul di taman. Rambutnya yang dikucir berayun-ayun seiring laju langkahnya. Jelas bukan orang yang ditunggu Abrar.

Jenuh, Abrar meraih ponsel dan menghubungi Gavin. Sampai dering ketiga, teman dekatnya itu tidak juga menjawab. Matanya mengamati cewek berkucir yang ternyata berjalan ke arahnya. Barangkali, cewek itu mau duduk-duduk, pikir Abrar. Empat bangku panjang yang melingkari pohon flamboyan memang menjadi tempat favorit bagi warga sekolah yang ingin bersantai sambil menikmati embusan angin.
Abrar berdecak. Gavin tak kunjung menjawab teleponnya. Cewek berkacamata itu sudah berdiri di depannya, menatapnya dengan gugup. Abrar balas memandangnya dengan alis terangkat.
Ilustration by: Diwashandi

“Maaf, aku terlambat,” ucap cewek itu.
Abrar makin bingung. Ia mengenal cewek itu, sekadar tahu karena ia anak baru yang datang awal semester bulan lalu. Namun, Abrar yakin tak membuat janji temu dengannya.
Melihat ekspresi wajah Abrar, cewek yang diketahui bernama Savika itu memperlihatkan amplop berwarna biru muda di hadapan Abrar. “Ini kamu yang tulis, kan?”
Abrar mengangguk. Ia memang menulis surat itu dan menitipkannya kepada Gavin agar memberikannya pada seseorang. Wait! Jangan bilang ….
Savika tersenyum kecil. Dengan wajah memerah, ia berujar, “Aku mau.”

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates