Yo... kali ini saya akan post chapter 2 dari novel Ocean Breeze.
Selamat membaca :)
2
Matahari masih tampak bersinar cerah di langit Miami
meski posisinya agak condong ke barat. Jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga
sore waktu setempat. Ocean menatap bangunan megah berwarna putih berlantai dua
di hadapannya. Halaman depan rumah yang cukup luas itu ditumbuhi rumput hijau
subur dan pohon-pohon besar. Bermacam-macam bunga berjejer rapi di
kanan-kiri jalan masuk, sementara tanaman pagar berwarna hijau tumbuh subur di
dekat trotoar. Semua rumah di pemukiman elite itu memiliki halaman yang sama
hijaunya, ditambah deretan pohon palem di sisi jalan, membuat udara Miami yang
panas menjadi terasa sejuk.
Di sisi kanan rumah terdapat garasi luas yang
pintunya terbuka, di dalamnya tampak sebuah SUV berwarna hitam dan sebuah mobil
sport berwarna kuning. Ada satu lagi
mobil sport berwarna merah terparkir
anggun di luar garasi. Entah apa merek kedua mobil sport itu, tak terlihat jelas dari tempat Ocean. Meskipun gemar
menonton balapan mobil, Ocean bukanlah pecinta otomotif yang langsung bisa
menebak merek dan tipe mobil hanya dengan melihat sekilas. Ia hanya suka
melihat mobil dan pebalap yang keren adu cepat di lintasan, tapi sama sekali
tak mengerti tentang mobil dan segala perangkatnya. Tapi sepertinya ayahnya
seorang penggemar mobil. Atau mungkin hanya orang kaya yang gemar mengoleksi
mobil mewah.